Orang Kota, Orang Desa, dan Orangutan

Struktur gigi orangutan 
mirip-mirip dengan manusia, ya? Bentuk tangan dan kaki 
orangutan sangat memudahkan mereka untuk memanjat pohon Walaupun bentuk tangan 
dan kakinya sama, orangutan tetap bisa berdiri Tangan orangutan sama 
dengan tangan manusia. Hanya lebih kasar.
Wajah orangutan yang 
sangat khas. Ini Siswi, betina di Camp Leakey.Ada jokes dikalangan guide Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP). Kata mereka, di kawasan ini terdapat tiga jenis orang. Apa saja sih?
Pertama, orang kota. Ya kita-kita para turis, pelancong, maupun petualang yang tinggal jauh dari TNTP. Kedua, orang desa. Saya tidak bermaksud untuk menggolongkan yang jelek loh ya. Tapi guide tim kami, Joe Bowo, yang mengategorikan dirinya sendiri (dan teman-temannya) yang tinggal tidak jauh dari sana sebagai orang desa.
Terakhir, Orangutan. Orang yang tinggal di hutan. Ya, tidak salah sih. Tapi merasa sebal tidak dijawab begitu? Well, sebenarnya, Orangutan tidak salah diberi nama 'orang' karena mereka saudara terdekat kita, manusia. DNA kita mirip, tak kurang dari 96%! Scientific sekali nih biar percaya.
Tapi, selain dari yang berbau angka dan perhitungan khusus, sebenarnya, banyak kok ciri manusia dan orangutan yang yang terlihat jelas kemiripannya. Mereka memiliki mata yang menghadap lurus ke depan, telinga yang kecil, juga deretan gigi yang serupa dengan manusia. Setelah persamaan, kita cek hal-hal unik yang dimiliki orangutan. Ciri paling khas adalah bantalan pipi yang dimiliki si jantan. Belum diketahui secara pasti apa fungsi bantalan ini. Beberapa asumsi: sebagai perlindungan saat berkelahi, untuk mengeluarkan long call ala orangutan dan tanda kedewasaan.
Hal unik kedua, rambut orangutan yang merah kecokelat-cokelatan membuat kita mudah mengenalinya. Rambut ini tumbuh di seluruh bagian tubuhnya. Ada lagi ya membuat orangutan berbeda. Tangan mereka lebih panjang daripada kakinya. Dan bentuk kakinya sangat mirip dengan tangannya. Ini merupakan adaptasi dari kebiasaan mereka memanjat pohon, termasuk juga pinggul mereka yang sangat fleksibel.
Keberadaan orangutan, tidak hanya sekadar meramaikan hutan. Orangutan memiliki peran penting di sana. Mereka adalah penyebar biji-bijian, pemakan buah-buahan yang telah matang yang bijinya yang pada akhirnya akan mereka keluarkan melalui feses. Feses yang berbiji-bijian ini berfungsi sebagai pupuk kompos yang membantu pertumbuhan biji-bijian tersebut.
Berbicara mengenai orangutan, tidak akan ada habisnya. Menurut saya, setelah bertemu langsung dari mereka, perasaan kita sangat berbeda dengan sebelumnya. Rasanya kita sedih mengingat mereka, "sepupu" kita, tidak bisa hidup dengan baik. Sedih sekali membaca berita dan mendengar cerita bahwa mereka diburu untuk dibunuh. Beruntung orangutan yang ada di tempat-tempat konservasi. Semoga makin banyak yang peduli terhadap orangutan. Setidaknya, hargai mereka dengan mengingat bahwa mereka, saudara kita, "sepupu" kita!

sumber:http://aci.detik.travel/read/2011/12/05/122015/1782736/1274/orang-kota-orang-desa-dan-orangutan?w991101travel

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...