Tekanan yang konstan dan terus menerus di pantat diyakini turut memicu tumpukan lemak yang membuat bagian tersebut tampak makin lebar. Seseorang yang banyak duduk biasanya memang kurang bergerak, namun dalam hal ini faktor tekanan lebih dominan memicu kegemukan di bagian pantat.
Sebelum lemak terbentuk, jaringan pantat memiliki calon-calon lemak yang disebut sel preadiposit. Kecepatan tubuh mengubah bakal lemak tersebut menjadi sel-sel lemak dipengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah tekanan ketika duduk atau berbaring dengan posisi tertentu.
Bagian tubuh yang mendapat tekanan lebih besar secara konstan cenderung membentuk timbunan lemak lebih cepat dibanding bagian lain. Itulah sebabnya, seseorang yang selalu duduk sepanjang hari akan memiliki pantat lebih lebar dibandingkan yang hanya sesekali duduk.
Teori tersebut dibuktikan oleh Prof Amit Gefen, seorang pakar kegemukan dari Tel Aviv University baru-baru ini. Ia mengamati proses pembentukan jaringan lemak tubuh pada sejumlah penderita kelumpuhan akibat cedera lalu mengalami kerusakan saraf tulang belakang.
Para penderita kelumpuhan umumnya hanya bisa duduk sepanjang hari, sebagian lainnya hanya bisa berbaring. Dibandingkan pada bagian tubuh lainnya, jaringan lemak teramati lebih cepat terbentuk pada bagian tubuh yang mendapat tekanan terus menerus misalnya pantat.
"Ada banyak Kegemukan bukan cuma soal keseimbangan kalori. Sel lemak membentuk trigliserida (komponen lemak yang paling banyak ditimbun pada orang gemuk) lebih banyak ketika sel tersebut mendapat tekanan," ugnkap Prof Gefen seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (6/12/2011).
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam American Journal of Physiology - Cell Physiology.
sumber:http://www.detikhealth.com/read/2011/12/06/074802/1783499/763/terlalu-banyak-duduk-bikin-pantat-makin-lebar