Di Inggris, tiga dari empat atasan mengatakan bahwa lulusan universitas tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan di lingkungan kerja. Data yang dikumpulkan dari bisnis terbesar di Inggris seperti HSBC, Santander, KPMG hingga Procter & Gamble, menemukan kualitas yang mengecewakan dari para pelamar kerja.
Kita bisa memaklumi urusan tidak adanya pengalaman kerja, namun bukan hal tersebut yang dimaksud. Datang terlambat saat wawancara, hingga kurangnya sikap patuh adalah hal mendasar yang diabaikan para lulusan ini, seperti dikutip dari riset oleh Young Enterprise Charity.
Riset yang dipimpin oleh pimpinan perusahaan Ian Smith, mengakui bahwa hal ini diperparah oleh kinerja Departemen Pendidikan yang tidak mempersiapkan kemampuan tersebut. Hasilnya, banyak atasan lebih memilih untuk merekrut orang dari luar negeri atau ekspat.
Umumnya, mereka yang lulus sekolah atau kuliah di umur 16 hingga 20 tahun dikategorikan belum siap untuk terjun ke dunia kerja. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari The British Chambers of Commerce, bahwa banyak dari mereka yang sulit mendapat pekerjaan karena mereka melupakan kemampuan dasar seperti kemampuan angka, riset, fokus, hingga baca dan tulis yang baik.
Menanggapi hal ini, pihak dari Departemen pendidikan di Inggris menyampaikan bahwa mereka juga prihatin akan banyaknya anak muda yang tidak memiliki cukup kemampuan dasar di dunia kerja, seperti bahasa Inggris dan matematika. "Itulah sebabnya kami memprioritaskan mereka," ujarnya.
sumber:http://www.wolipop.com/read/2011/10/12/130945/1742280/1133/riset-lulusan-kuliah-banyak-yang-tidak-siap-kerja