Kisah Kembar Siam yang Penuh Cinta



Sebuah kisah mengharukan dan membuat kita semakin sadar.Inikah yang namanya kasih sayang antar saudara,inikah yang namanya bantu membantu,dan inikah yang namanya saling mencintai.Stefan dan Tyler Delp dua orang kembar siam yang selalu menghabiskan waktu bersama.Selama 19 tahun,mereka bersama dalam satu kepala dimana yang satu menhadap ke depan dan yang satunya menghadap kesamping belakang.

Semenjak lahir di Pennsylvania,dua kembar penderita autis dan cacat fisik ini tertutup dari sorotan media.Sekaranglah mereka mulai berbicara,



dailymail

Stefan dan Tyler Delp memiliki kegemaran bermain biola.Mereka juga bersekolah di sekolah luar biasa bagi yang mengalami kondisi cacat.Nancy Hoffman-Delp seorang ibu dua anak yang memiliki semangat memotivasi anaknya ini mengatakan,” Akademisi penting, tetapi mereka lemah dalam sosialisasi, jadi ini adalah langkah besar bagi mereka”.Menekuni kegemaran merupakan salah satu cara mengembangkan kreatifitas.

Kepala sekolah mereka Joe Castellucci mengatakan bahwa kembar akan mengikuti program kehormatan semester berikutnya ini memiliki masa depan yang positif.

Kepala sekolah mereka mengatakan,”Mereka memiliki tujuan.Satu menikmati membuat film, yang lsatunya lagi lebih ke musik”.


dailymail

Mereka harus mampu beradaptasi dengan lingkungan,dimana yang satu berjalan maju dan yang satunya berjalan mundur.Jika ingin berbicara dengan orang lain,salah satu dari mereka harus berputar agar dapat melihat wajah pembicara.Berdasarkan penelitian hanya satu dari 2,5 juta kelahiran anak kembar yang dimana tengkorang mereka menyatu bersama-sama.Orangtua merekapun mengaku anaknya tidak pernah mengalami sakit pada tengkorang yang menyambung.


dailymail

Satu hal hikmah yang dapat diambil adalah,mereka mengukapkan mempunyai saudara yang dapat menemani belajar untuk berkembang menjadi sahabat,pergi ke sekolah bersama,bermain biola bersama dan merangkul kehidupan bersama.Benar-benar selalu bersama,berjalan bergantian dan saling mencintai meskipun harus berbagi tengkorang kepala bersama.Bersyukurlah pembaca yang diberikan kesempurnaan fisik,kisah diatas akan menginspirasi kita agar saling menghargai dan mencintai keluarga,saudara,sahabat dan orang lain.
sumber

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...